![]() |
Ki Hajar Dewantara |
Pada tahun-tahun terakhir ini pemerintah telah memperkenalkan kepemimpanan gaya khas indonesia.
Dalam penataan P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila) yang sejak tahun 1979 diselenggarakan secara luas di seluruh indonesia,
Telah diketengahkan apa yang dinamakan "Kepemimpinan Pancasila" berdasarkan ajaran Ki Hajar Dewantara,
Bunyinya adalah sebagai berikut :
- "Ing ngarso sung tulodo" artinya seorang pemimpin harus mempunyai sikap dan perbuatan yang menjadikan dirinya panutan yang dapat diikuti orang-orang lain.
- "Ing madya mangun karso" yang berarti seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.
- "Tut wuri handayani" seorang pemimpin harus mampu mendorongkan orang-orang yang diasuhkan agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Prinsip-prinsip beserta norma-norma kepemimpinan yang dipaparkan di atas oleh ABRI disustemasiskan sehingga menjadi 11 butir dan diberinama Sebelas asas Kepemimpinan ABRI yang terdiri atas asas-asas :
- Taqwa: Iman dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat menjalankan perintahnya.
- Ing ngarso sung tulodo: Berada di paling depan untuk memberikan tauladan yang positif kepada anak buahnya.
- Ing madya mangun karsa: Bergiat dan menggugah semangat untuk berkreasi di tengah -tengah anak buah.
- Tut wuri handayani: Memberi dorongan dari belakang agar anak buah maju terus dengan kesanggupan bertanggung jawab.
- Waspada purbawisesa: Waspada disertai kemampuan mengendalikan anak buah secara bijaksana.
- Ambeg paramaarta: Mampu memilih secara tepat mana yang terlebih dahulu harus diutamakan.
- Prasaja: Berperilaku sederhana, tidak berlebih-lebihan.
- Satya: Loyal kepada atasan, teman sejawat setingkat dan bawahan.
- Gemi nastiti: Mampu membatasi pengeluaran hanya kepada yang sangat mendesak, tidak hidup boros.
- Belaka: Terbuka dan berani bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
- Legawa: Rela untukpada saatnya menyerahkan jabatan atau tanggung jawab kepada generasi yang lebih muda.
Unsur Retorika baik dalam prinsip-prinsip Kepemimpinan Pancasila, maupun dalam Sebelas Asas kepemimpinan ABRI, terdapat pada butir Ing Madya Mangun Karsa dan Tut wuri handayani.
Kata-kata yang menggugah semangat dan "memberi dorongan" yang terdapat pada kedua butir itu mengandung unsur-unsur retorika bagi kepemimpinan.
Dengan mempraktekkan Sebelas Asas Kepemimpinan ABRI yang merupakan penjabaran dari prinsip-prinsip kepemimpinan pancasila itu.
Ditambah dengan teori retorika yang telah ditampilkan oleh berbagai ahli, maka lengkaplah kiranya kepemimpinan di Indonesia.
0 Comments
Post a Comment