Pengertian Komunikasi Secara Sekunder | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Lecturer    February 27, 2017    Materi Kuliah Ilmu Komunikasi    Comment   

Kalau dalam pengertian komunikasi secara primer menggunakan lambang sebagai media untuk menyampaikan pikiran atau perasaan.

Berbeda dengan komunikasi secara primer, komunikasi secara sekunder dalam proses nya menggunakan alat sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Komunikasi Sekunder

Maksudnya seorang komunikator (pengirim pesan) menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan (penerima pesan) sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.

Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

Pada umumnya berbicara soal media kedua "bahasa" jarang sekali di anggap sebagai media komunikasi, hal ini disebabkan karna "bahasa" terdapat lambang (symbol) beserta isi (content) dan juga ada pesan (message) yang tampak tak bisa dipisahkan.

Tidak seperti media dalam bentuk surat, telepon, radio dan lainnya yang jelas tidak selalu dipergunakan.

Terlihat seolah-olah orang tak mungkin berkomunikasi tanpa bahasa, tetapi orang mungkin dapat berkomunikasi tanpa surat, atau telepon dan sebagainya.

Pentingnya peranan sebuah media, yakni media sekunder dalam proses komunikasi di perlukan agar tercapainya efisiensi terhadap komunikan.

Surat kabar, radio, televisi misalnya merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dengan jumlah yang banyak.

Kenapa efisien? karna dengan menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat tersebar luas kepada khalak yang begitu banyak jumlahnya, bukan saja jutaan, melainkan puluhan juta bahkan ratusan juta.

Seperti misalnya pidato kepala negara yang disiarkan melalui radio atau televisi.

Pidato Presiden Trump Usai Dilantik Menjadi Presiden AS Ke-45

Umpan balik (feedback) dalam komunikasi bermedia, terutama media media massa biasanya dinamakan umpan balik tertunda (delayed feedback) karna reaksi dari khalayak kepada komunikator memerlukan tenggang waktu.

Kecuali menggunakan media telepon, meskipun umpan balik balik berlangsung seketika namun ekspresi wajah komunikan tidak dapat diketahui oleh komunikator seperti kalau berkomunikasi tatap muka.