4 Metode Digunakan Untuk Menetapkan Anggaran Periklanan | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

4 Metode Digunakan Untuk Menetapkan Anggaran Periklanan | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Setelah menentukan tujuan periklanannya, pemasar kemudian dapat menetapkan anggaran periklanan untuk setiap produk. 

Ada empat metode yang biasa digunakan untuk menetapkan anggaran periklanan, yaitu:
  1. Tahapan di dalam daur hidup produk: Produk baru biasanya membutuhkan anggaran iklan yang besar untuk membangun kesadaran dan mendorong konsumen agar mencoba. Sedangkan untuk merek yang sudah matang diperlukan anggaran yang lebih rendah dilihat dari rasionya terhadap penjualan.
  2. Pangsa pasar: Membangun pasar atau merebut pangsa pasar dari pesaing memerlukan pengeluaran iklan yang lebih tinggi dibandingkan sekedar mempertahankan pangsa pasar yang sudah dikuasai.
  3. Persaingan dan kesemrawutan: Suatu merek harus lebih sering diiklankan jika banyak pesaing mengeluarkan iklan yang tinggi.
  4. Frekuensi periklanan: Bila diperlukan banyak pengulangan untuk menampilkan pesan suatu merek, maka merek itu harus diiklankan lebih sering agar dapat mengatasi noiseyang kemungkinan terjadi.
  5. Differensiasi produk: Jika produk yang ditawarkan berbeda dari pesaing, iklan dapat digunakan untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan tersebut kepada konsumen.

Menetapkan anggaran iklan bukanlah tugas yang mudah. Untuk itu, pemasar harus paham dan mengerti berapa banyak anggaran yang dikeluarkan agar sesuai dengan kebutuhan iklan pada saat itu juga.
Pengertian Komunikasi Pemasaran Menurut Para Ahli | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pemasaran Menurut Para Ahli | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Berikut beberapa defenisi Komunikasi Pemasaran Menurut Para Ahli:

Menurut Shimp Komunikasi Pemasaran adalah “Pemasar yang sukses dalam lingkungan baru adalah orang yang mengkoordinasikan bauran komunikasi secara ketat, sehingga dapat dilihat dari media (periklanan) yang satu ke media yang lainnya, dari program event yang satu ke program event lainnya, dan secara instan dapat melihat bahwa merek tersebut berbicara satu suara. Alasan mendasar dari komunikasi pemasaran terpadu ini adalah bahwa komunikasi pemasaran akan menjadi satu-satunya keunggulan kompetitif yang terus berlanjut dari suatu organisasi pemasaran di tahun 1990-an memasuki abad 21.” 

Definisi Komunikasi Pemasaran yang dikembangkan oleh anggota dewan pengajar komunikasi pemasaran di Medill School Universitas Nortwestern, yang dimuat oleh Don E. Scultz dalam buku ”Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu” adalah sebagai berikut:

Komunikasi Pemasaran adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Adapun tujuannya adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya yakni pelanggan.

Komunikasi Pemasaran menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang. Dengan kata lain, proses Komunikasi Pemasaran berawal dari pelanggan atau calon pelanggan kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan bentuk dan metode yang digunakan dan dikembangkan bagi program komunikasi yang dijalankannya. 

Sedangkan definisi Komunikasi Pemasaran menurut American Association of Advertising Agencies dalam buku Integrated ”Marketing Communications” adalah: ”Sebuah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang memberikan nilai tambah terhadap suatu perencanaan yang mendalam dengan cara melakukan evaluasi terhadap peran strategis dari berbagai macam ilmu komunikasi dan mengkombinasikannya untuk menghasilkan keakuratan, konsistensi, dan efek komunikasi secara maksimal melalui integrasi dari pesan-pesan yang terpisah” 

Sementara itu, Philip Kotler dan Gary Armstrong mengartikan Komunikasi Pemasaran sebagai konsep di mana suatu perusahaan secara hati-hati mengintegrasikan dan mengkoordinasikan saluran komunikasinya yang banyak untuk menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan meyakinkan mengenai perusahaan dan produknya 
Pengertian Etika dan Kepribadian (Etika dan Kepribadian) | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Pengertian Etika dan Kepribadian (Etika dan Kepribadian) | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Pengertian Etika dan Kepribadian:
  • Etika

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
  • Kepribadian
Kepribadian adalah "keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain". Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
  1. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
  2. Kepribadian psikologi menurut Gordon Allport sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

Contoh Model-Model Dalam Komunikasi | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi


Model Dalam Komunikasi

Model menurut Littlejohn 
adalah representasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan/ide. Model sering digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena yang terjadi dalam berbagai peristiwa dalam kehidupan manusia. Tidak terkecuali peristiwa komunikasi.

MODEL adalah Representasi suatu fenomena baik nyata ataupun abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting dalam fenomenan tersebut.

Dalam peristiwa komunikasi model digunakan untuk melihat faktor-faktor atau unsur-unsur yang terlibat dalam peristiwa komunikasi, struktur yang terjadi dalam peristiwa komunikasi dan peran yang dimainkan oleh masing-masing unsur.

Fungsi Model :
1. Melukiskan Proses Komunikasi
2. Menunjukan Hubungan Visual
3. Membantu menemukan dan memperbaiki kemacetan komuni

Di dalam ilmu komunikasi sendiri ada tiga urutan kelompok model, yaitu:


 1). Model dasar komunikasi, yang menggambarkan proses terjadinya peristiwa komunikasi,yaitu menggambarkan tentang unsur-unsur apa saja yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dan bagaimana masing-masing unsur saling terkait membentuk suatu proses komunikasi. Adapun yang termasuk model dasar komunikasi adalah model komunikasi intra pribadi dan antar pribadi dari Barnlund; model komunikasi linear dari Lasswell: model komunikasi sirkuler dari Osgood dan Schramm; model komunikasi Gerbner; Model komunikasi Riley and Riley; model komunikasi Newcomb; model komunikasi Shanon dan Weaver; model komunikasi DeFleur;



2). Model pengaruh komunikasi, yaitu model yang menggambarkan bagaimana upaya komunikator dalam mempengaruhi khalayak agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak. Yang menjadi titik perhatian dari model ini adalah pihak komunikator atau sumber penyampai pesan. Adapun termasuk dalam model pengaruh komunikasi antara lain: model stimulus respon dari Dew Flerur; model pengaruh psikkologis TV dari Comstock; model komunikasi dua tahap dari Katz dan Lazarsfeld; model spiral kehening dari Noelle-Neumann; 



3). Model dampak komunikasi, dengan fokus utama pada dampak dari suatu peristiwa komunikasi. Model ini menggambarkan bagaimana akibat atau dampak yang terjadi pada diri khalayak setelah khalayak diterpa suatu pesan komunikasi. Dampak yang ditimbulkan bisa hanya sekedar terbentuknya pengetahuan (kognitif) khalayak, bisa sikap (afektif) khalayak, atau bahkan sampai terjadi perubahan perilaku ( konatif) pada diri khalayak.

MODEL - MODEL KOMUNIKASI diantaranya :

Model HAROLD LASSWELL
Mengemukakan tentang bentuk komunikasi yang mengandung unsur-unsur :
Who (Siapa), Say What (Mengatakan Apa), In Which Channel (Menggunakan saluran apa), To Whom (Untuk siapa), With What Effect (Dengan efek apa)
ini dikenal model matematika komunikasi untuk menjawab pertanyaan "apa yang terjadi pada informasi sejak saat dikirimkan hingga diterima?"
Mengasumsikan bahwa dalam proses komunikasi, pesan yang dikirimkan = pesan yang diterima.

Model komunikasi Shannon-Weaver
digambarkan sebagai sebuah proses linier, searah, menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini terdiri dari lima fungsi yang ditampilkan dan terdapat sebuah faktor disfungsi yaitu gangguan (noise).

Model Berlo
berdiri dari empat elemen, yaitu sumber (source/S), pesan (message/M), saluran (channel/C) dan penerima (receiver/R). Dari keempat komponen inilah model Berlo juga sering disebut sebagai model SMCR.
Keunikan Berlo adalah dalam mendefinisikan saluran komunikasi dengan kelima panca indera manusia sebagai saluran komunikasi.
Kemudian, ia juga memperluas elemen sumber dan penerima. Berlo meletakkan komponen-komponen seperti ketrampilan komunikasi (communication skills), sikap (attitude), knowledge (pengetahuan), sistem sosial (social system) dan budaya (culture).

Model Schramm
menekankan pada perilaku para pelaku utama dalam proses komunikasi.
Pada model Schramm, tidak membedakan antara fungsi pada komunikator dan receiver. Menggambarkan bagian-bagian itu sebagai sesuatu yang sama, menganggap keduanya memiliki fungsi-fungsi yang sama, yaitu fungsi encoding, decoding dan interpreting. Fungsi encoding sama dengan fungsi transmisi, sedangkan fungsi decoding sama dengan fungsi receiving.
Pendekatan dengan model sirkuler ini berbeda dengan model komunikasi linier yang tradisional, yang secara jelas memisahkan peran pengirim dan penerima. Sebaliknya, pada model ini pengirim dan penerima dapat bergantian memainkan peran.

Model konvergen,
pengertian bersama disebut sebagai hasil akhir dalam proses komunikasi. Wujud lingkaran juga mengandung pengertian bahwa betapapun banyaknya informasi yang saling digunakan bersama oleh para peserta (dalam bentuk mengutarakan pendapat masing-masing), namun mereka hanya dapat sampai saling berhampiran saja. Mereka tidak akan pernah sepenuhnya memahami makna pihak lainnya. Bila ingin memahami pihak lain secara sempurna, diperlukan pengalaman hidup yang mutlak sama. Dan hal ini tentu saja mustahil.

Esensi komunikasi dalam model
* Model-model komunikasi memiliki perkembangan yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan ilmu dan penelitian komunikasi.
* Menggambarkan proses komunikasi secara beragam baik yang bersifat linier, sirkuler ataupun interaksional dan konvergen.
* Keberagaman model dan proses komunikasi di dalamnya memperlihatkan sifat prosesual dan dinamisnya proses komunikasi.

Contoh Treathment Dummy | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi



TREATHMENT DUMMY


TREATHMENT DUMMY
“KUNCEN”
2017

No.
Segment
Video
Audio
Keterangan
1.
1’
Gerbang Masuk

Suasana Dusun  X

Suasana Warga dusun X

Gambar Gunung Merapi

Opening
Siang
2 menit
2.
2’
Suasana Rumah mbah Asih

Wawancara

Kegiatan Mbah Asih sebagai juru kunci

Wawancara


Siang
10 menit
3.
3’
Suasana Banker

Gunung merapi

Matahari terbenam
Clossing
Sore
3 menit

Oleh :



TREATHMENT DUMMY
“KAMPUNG RAMAH ANAK”
2017


No.
Segment
Video
Audio
Keterangan
1.
1’
Gerbang Masuk

Suasana Dusun  X

Suasana Warga dusun X

Gambar Gunung Merapi

Opening
Siang
2 menit
2.
2’
Suasana Rumah mbah Asih

Wawancara

Kegiatan Mbah Asih sebagai juru kunci

Wawancara


Siang
10 menit
3.
3’
Suasana Banker

Gunung merapi

Matahari terbenam
Clossing
Sore
3 menit

Defenisi Perspektif Struktur | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Peespektif Strutual

Menurut giddens dalam praktek sehari-hari, perilaku sesorang sangat sering dipengaruhi oleh satu truktur tunggal, terdapat 2 cara dalam hal bagaimana suatu struktur berhubungan dengan struktur lainnya: 

Pertama struktur membutuhkan mediasi dan kedua struktur membutuhkan kontradiksi

Struktur membutuhkan mediasi maksudnya adalah satu struktur dapat menjadi penengah atau perantara bagi struktur lainnya,.

Dengan kata lain pembentukan atau produksi suatu struktur dapat dicapai  atau dilakukan dengan memproduksi  struktur lainnya.

Misalnya suatu kelompok dapat membuat “jaringan komunikasi” yang mengatur siapa yang bisa bicara dengan siapa yaitu dengan acara membangun peran individu struktur membutuhkan kontraduksi  adalah struktur yang dapat berhubungan dengan struktur lainnya  melalui kontraduksi (contradiction) disini produksi suatu struktur mengaruskan atau mensyariatkan  produksi struktur lainnya yang akan mengurangi peran struktur pertama.

Pengertian Komunikasi Kelompok | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Komunikasi Kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya.

Michael Burgoon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. 

Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut

Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.

Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

  • Klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya
  1. Kelompok primer dan sekunder.
  2. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan
  3. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif

  • Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi
  1. Konformitas.
  2. Fasilitasi sosial.
  3. Polarisasi.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok
Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan:
a. Melaksanakan tugas kelompok
b. Memelihara moral anggota-anggotanya.

Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). 

Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.

Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok, yaitu:

  1. Ukuran kelompok.
  2. Jaringan komunikasi.
  3. Kohesi kelompok.
  4. Kepemimpinan

Pengertian Komunikasi Antarbudaya dan Fungsi-fungsinya | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Komunikasi Antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.

Fungsi-fungsinya adalah :



  • Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu

Fungsi ini digunakan untuk menyatakan identitas sosial, integritas sosial, menambah pengetahuan dan melepaskan diri atau mencari jalan keluar dalam suatu masalah yang sedang dihadapi.
  • Fungsi Sosial
Fungsi yang kedua ini sebagai pengawasan, Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.

Fungsi seperti menjembatani, sosialisasi nilai dan menghibur adalah beberapa fungsi dari fungsi sosial.


Hakikat Komunikasi Antarbudaya
  • Enkulturasi  mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya, Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.
  • Akulturasi  mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain, Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini, Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu.

Pengertian Teori Agenda Setting | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Teori Agenda Setting
Agenda Setting Theory atau lebih dikenal dengan Teori Agenda Setting adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa.
  • Variabel Dalam Studi Agenda Setting
Sampai dengan penerbitan hasil studi yang dilakukan oleh McCombs dan Shaw tahun 1972, hampir semua studi agenda setting yang dilakukan memfokuskan pada dua variabel, yaitu agenda media (sebagai variabel independen) dan agenda publik (sebagai variabel dependen).

Analisis hubungan antar variabel yang dilakukan biasanya menekankan pada pola hubungan satu arah atau bersifat linear, yaitu bahwa agenda media mempengaruhi terbentuknya agenda publik.
  1. Dari perspektif agenda media adalah sebagai berikut: framingpriming; frekuensi dan intensitas pemberitaan/penayangan; dan kredibilitas media di kalangan audiens
  2. Dari perspektif agenda publik adalah sebagai berikut: faktor perbedaan individual; faktor perbedaan media; faktor perbedaan isu; faktor perbedaan salience; faktor perbedaan kultural.

  • Perbedaan Salience dan Perbedaan Kultural
  1. Perbedaan salience, yaitu pemilihan isu berdasarkan perbedaan nilai kepentingan, dilihat dari sisi khalayak; apakah isu yang dipilih untuk menjangkau kepentingan sosial (komunitas yang lebih luas), kepentingan interpersonal (keluarga teman bergaul, tempat kerja, dsb.) ataukah kepentingan individu. Masing-masing pilihan, tentu saja, akan menimbulkan efek agenda setting yang berbeda. Oleh karena itu sangatlah bijaksana mempertimbangkan masalah ini dalam studi agenda setting.
  2. Perbedaan kultural, setiap kelompok masyarakat akan menanggapi dan merespon isu yang sama secara berbeda, yang secara otomatis akan mempengaruhi efek agenda setting yang ditimbulkan. Teori norma budaya yang dikembangkan de Fleur (dalam Haryanto, 2003) menyebutkan bahwa pesan-pesan komunikasi yang disampaikan oleh media massa bisa menimbulkan kesan-kesan tertentu, yang oleh individu disesuaikan dengan norma-norma budaya yang berlaku pada masyarakat dimana individu itu tinggal. Sekalipun dipercaya bahwa media mampu membentuk dan merubah norma baru sebagai acuan hidup bagi kelompok masyarakat tertentu, namun bukti-bukti yang ditemukan belum sepenuhnya mendukung hipotesa tersebut. Bukti-bukti empirik yang paling kuat adalah media massa lebih mudah memperkokoh sistem budaya yang sudah berakar dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pengukuran efek agenda setting seharusnya mempertimbangkan dengan hati-hati sistem budaya yang dianut oleh individu, kelompok atau masyarakat.

Pengertian Propaganda, Jenis Propaganda dan Ciri-Ciri Propaganda | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Propaganda

Propaganda adalah
suatu penyebaran pesan yang terlebih dahulu telah direncanakan secara seksama untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat dan tingkah laku dari penerima/komunikan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan oleh komunikator.

Ciri-ciri Propaganda sebagai berikut:
  1. Komunikator, atau orang yang dilembagakan/lembaga yang menyampaikan pesan dengan isi dan tujuan tertentu.
  2. Komunikan, atau penerima pesan yang diharapkan menerima pesan dan kemudian melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh komunikator.
  3. Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.
  4. Pesan tertentu yang telah di-encode atau dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai tujuannya yang efektif.
  5. Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari komunikan.
  6. Teknik yang seefektif mungkin, yang dapat memberikan pengaruh yang setepatnya dan mampu mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.
  7. Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.

Sedangkan Propaganda menurut wikipedia.org adalah berasal dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan maksudnya rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang.


Jenis-Jenis Propaganda :
  1. White propaganda atau bisa disebut propaganda ‘putih’ adalah sejenis propaganda yang dikenal kesahihan serta ketepatan cerita atau berita yang ingin disampaikan, Propaganda jenis ini kebiasaannya akan melalui saluran yang dimonopoli oleh pihak pemerintah. Setiap maklumat yang disebarkan akan memberi kelebihan dan menonjolkan kebaikan pihak pemerintah.
  2. Black Propaganda adalah sejenis propaganda tertutup atau tersembunyi.Propaganda jenis ini memberikan sumber informasi yang salah atau tidak tepat. Penyebar propaganda ini juga akan menyebarkan informasi palsu dan akan memberi kesan buruk kepada orang atau negara yang dituduh itu.
  3. Grey Propaganda pula atau dengan kata lain sebagai propaganda ‘kelabu atau kabur’ adalah sejenis propaganda yang kurang ketepatan tentang informasi atau berita yang disebarkan. Propaganda jenis ini biasanya tidak diketahui penyebar yang menyebarkan informasi tersebut. Apabila sesuatu informasi disebarkan,kita jarang mengetahui identitas penyebar maklumat tersebut. Propaganda jenis ini juga kebiasaanya akan menolak sesuatu kekejaman yang dilakukan oleh kuasa-kuasa besar.
  4. Ratio Propaganda adalah sejenis propaganda yang bersifat positif. Propaganda jenis ini lebih menjurus ke arah perpaduan dan mencipta nama yang baik. Selain itu, ia mempromosikan ikatan persahabatan dan meningkatkan moral sesuatu perkara yang disebarkan.

Pengertian Pesan Verbal dan Non-Verbal dan Fungsinya | Materi Kuliah Ilmu Komunikasi

Pesan Verbal dan Non-Verbal

  • Pesan Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. 

Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal.

Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
  1. Fungsi Bahasa
Menurut Larry L. Barker, bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi.

  1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
  2. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
  3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
  • Pesan Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal.

Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis.

Secara teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan.

Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.
  1. Fungsi pesan nonverbal.
Mark L. Knapp, menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
  1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
  2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
  3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
  4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
  5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.